Coping stress mechanism

Jumat dini hari—tepatnya pukul 2—saya terbawa emosi membaca salah satu tulisan random di personal blog. Dia adalah seorang CEO sebuah education start-up. It feels so humble. Saya merasa tertonjok (melebihi tertampar) oleh mimpi, pengalaman dan penderitaan dia selama membangun start-up. Mungkin kita sudah tahulah ya, membangun sebuah perusahaan (sukses) itu butuh bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. … More Coping stress mechanism

akhir pekan di ujung Indonesia, Natuna (part 1)

Lantunan lagu Remember Me dari film Coco—yang aku putar dengan sengaja—menemani malangnya lembaran kosong pada Evernote laptop-ku. remember me, though I have to say goodbye remember me, don’t let it make you cry  for even if I’m far away I hold you in my heart Kenapa jadi sedih begini? Next. Leaving On A Jet Plane … More akhir pekan di ujung Indonesia, Natuna (part 1)

Responsibility

It takes years to ensure people, women’s heart in particular. Perhaps, you assume that I’m too undetachable, unapproachable, too ignorant, with a hell of a high complexity in my personality. Okay, I accept it as it’s been my exterior since I was a kid. I’m sorry. I’m sorry for ruining your days. For flying to … More Responsibility

passion itu apa?

Mungkin sudah ribuan, bahkan jutaan manusia yang terpaksa mengorbankan diri atau mimpinya menjadi ‘budak korporasi’ guna menyambung hidup. Tidak ada yang salah.  Mereka itu sudah mengambil keputusan yang rasional, demi memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Tapi, yang sangat disayangkan adalah Ki Hajar Dewantara. Iya, bapak pendidikan kita nan tersohor itu. Semboyan yang ia populerkan, Tut … More passion itu apa?

plain

Memenuhi permintaan perut di restoran termewah dan ternama bersama teman-teman nan humoris. Pulang ke rumah, hampa. Akhirnya dapat membeli benda yang menjadi  simbol  kapitalis dan kemapanan. Setelah mendapatkannya dalam seminggu, kebosanan muncul. Hampa. Berpose-pose di depan Menara Eiffel  hingga Monumen Nasional  lantas diunggah ke Sosial Media. Sempurna. Terus hampa lagi. Bekerja melebihi 8 jam, dihibur … More plain

Ibu dan Filosofi Gajah

Lara tengah santai, membolak-balik majalah National Geographic di halaman belakang rumahnya. Majalah tersebut dibelinya secara online pada situs amazon.com. Si Lara memang terobsesi dengan fotografi dan binatang. Disaat Lara membaca majalah, Ibu Lara menyiram dan memangkas bunga-bunga yang berantakan disana. “jangan pikirkan gajah” kata Ibu tiba-tiba. “ha?” Lara terkejut dan bingung. Maksudnya apa coba Ibu … More Ibu dan Filosofi Gajah

prudence

Prudence tercekat. Ini bukan taman impian yang dipuja-pujanya dalam dongeng. Prudence terbelalak. Dimana bunga-bunga yang beraneka warna dan rupa? Dimana sungai yang menjadi tempat layar kapal-kapal pinisi? Prudence marah. Prudence kecewa. Maka, ia bangun tidak mau kesana lagi. Pergi ke dunia sebenarnya, walau tidak suka. Yang jelas nyata dan ada. Waras. Prudence tidak marah lagi … More prudence

#1 – #7

ini sempurna ketidaksengajaan mempertemukan wajahmu di abstraknya mimpiku kau mengetuk pintu memori dan mengotorinya dengan jejakmu kau diam, karena bicara tidak ada guna tidak perlu bertanya tentang segala remeh temeh dunia karena kau sudah tahu mereka bahkan isi hatiku #1 terkutuklah  air-air hujan yang melembabkan pagi begitu deras, lebat dan dingin heran apakah harus membencinya … More #1 – #7